Tak jelas benar bagaiman tembakau, tanaman yang bibitnya konon dicuri Colombus dari penduduk asli Amerika itu bisa masuk ke Lombok. Yang jelas, usaha tembakau rakyat tumbuh dan menjamur di Lombok setidakny sejak 40 tahun berselang. Dataran rendah Lombok timur, Lombok Tengah dan Lombok Barat serta sebagain kecil di Wilayah Lombok Utara, menjadi sentra penanaman tembakau. Sejak 40 tahun berselang pula, tembakau Lombok mulai dikenal orang. Tak kalah kondang dengan tembakau Tamanggung misalnya, yang jauh lebih panjng sejarah dan tradisinya.
Tembakau jenis Virginia merupkan ikon tembakau Lombok. Sangat disukai dan diburu pasar dunia terutama untuk kebutuhan pabrik rokok putih. Lembaga tembakau internasional
yang berpusat di Jerman, menilai tembaku Virginia Lombok sebagai salah satu jenis tembakau terbaik di dunia. Hanya tembakau dari America dan Brazil yang bisa menandinginya. Dijual dalam bentuk daun kering tau biasa disebut krosok, Virginia Lombok merajai pasar tembakau sejenis di Indonesia, dengn kapasitas produksi setiap tahunnya mencapai 40 ribu ton.
Selain tersohor dengan tembakau jenis Virginia, Lombok juga punya jenis tembakau rajangan atau biasa disebut tembakau rakyat. Boleh jadi disebut demikian lataran jenis tembakau yang satu ini sepenuhnya dibudidayakan rakyat dengan cara-cara sederhana dan turun temurun. Jika tembakau Virginia diproses menggunakan oven, tembakau Rajangan mengandalkan racikan tangan. Tak banyak orang yang bisa melakukannya dan tak banyak pula petani yang masih setia nenanamny, jenis tembakau Rajangan dri Lombok yang paling kondang dn diburu penggemar kretek adalah Tembakau Senang.
Luas lahan tembakau di pulau Lombok mencakup sekitar lima persen dari luas total wilayah pulau tersebut. Memang setiap tahunnya luas lahan tembakau mengalami naik turun. Sebagai tanaman musiman, tembakau memang tak memiliki lahan tetap. Para petani menanamnya kla musim kemarau tiba, di atas lahan yang juga digunakan untuk nenam jenis tanaman lainnya.
Penyebab lainnya, bis ditelusuri dari factor mahalnya biaya produksi untuk setiap musim tanam. Mulai dari pengadaan bibit, pupuk, hingga pemeliharaan dan pengolahan pasca panen. Ditambah lagi tk adany kapastian apakah petani yang tahun lalu nenanam tembakau akan menanam lagi pada tahun sekarang dan tahun berikutnya. Sangat tergantung pada suasana hati mereka. Fakta ini sedikit banyak ikut member pengaruh kepada pergerakan luas lahan tembakau tiap tahunnya.
Jika kita tarik mundur tiga tahun berjalan, sejak 2009-2011, produksi tembakau Viginia Lombok selalu stabil. Kisarannya pada angka 35-40 ribu ton setiap tahunnya. Secara nasional produksi sebesar itu menyumbang sekitar 80 persen dari kebutuhan nasional yang mencapai 55 ribu ton. Tak heran jika NTB ditetapkan sebagai daerah penyokong pengembangan tembakau Virginia Nasional sampai 2020.
Road map pengembangan tembakau Virgini nasioan, menargetkan pada 2020 jumlah produksi menembus 100 ribu ton. Tentu saja ini merupkan pelung pasar yang sangat terbuka dan menjanjikan. Dengan luas lahan potensial yang baru terpakai kurang dari separuhnya, didukung sumberdaya petani yang sarat pengalaman dan terorganisir dengan baik, serta jalinan kemitraan yng telh berjalan belasan tahun dengan puluhan perusahaan rokok, menjadi modal terbesar untuk memastikan Lombok tetap menjadi penghasil tembakau Virginia terbesar dan berkulitas nomor wahid.
Tembakau jenis Virginia merupkan ikon tembakau Lombok. Sangat disukai dan diburu pasar dunia terutama untuk kebutuhan pabrik rokok putih. Lembaga tembakau internasional
![]() |
| Tembakau Virginia |
Selain tersohor dengan tembakau jenis Virginia, Lombok juga punya jenis tembakau rajangan atau biasa disebut tembakau rakyat. Boleh jadi disebut demikian lataran jenis tembakau yang satu ini sepenuhnya dibudidayakan rakyat dengan cara-cara sederhana dan turun temurun. Jika tembakau Virginia diproses menggunakan oven, tembakau Rajangan mengandalkan racikan tangan. Tak banyak orang yang bisa melakukannya dan tak banyak pula petani yang masih setia nenanamny, jenis tembakau Rajangan dri Lombok yang paling kondang dn diburu penggemar kretek adalah Tembakau Senang.
Luas lahan tembakau di pulau Lombok mencakup sekitar lima persen dari luas total wilayah pulau tersebut. Memang setiap tahunnya luas lahan tembakau mengalami naik turun. Sebagai tanaman musiman, tembakau memang tak memiliki lahan tetap. Para petani menanamnya kla musim kemarau tiba, di atas lahan yang juga digunakan untuk nenam jenis tanaman lainnya.
Penyebab lainnya, bis ditelusuri dari factor mahalnya biaya produksi untuk setiap musim tanam. Mulai dari pengadaan bibit, pupuk, hingga pemeliharaan dan pengolahan pasca panen. Ditambah lagi tk adany kapastian apakah petani yang tahun lalu nenanam tembakau akan menanam lagi pada tahun sekarang dan tahun berikutnya. Sangat tergantung pada suasana hati mereka. Fakta ini sedikit banyak ikut member pengaruh kepada pergerakan luas lahan tembakau tiap tahunnya.
Jika kita tarik mundur tiga tahun berjalan, sejak 2009-2011, produksi tembakau Viginia Lombok selalu stabil. Kisarannya pada angka 35-40 ribu ton setiap tahunnya. Secara nasional produksi sebesar itu menyumbang sekitar 80 persen dari kebutuhan nasional yang mencapai 55 ribu ton. Tak heran jika NTB ditetapkan sebagai daerah penyokong pengembangan tembakau Virginia Nasional sampai 2020.
Road map pengembangan tembakau Virgini nasioan, menargetkan pada 2020 jumlah produksi menembus 100 ribu ton. Tentu saja ini merupkan pelung pasar yang sangat terbuka dan menjanjikan. Dengan luas lahan potensial yang baru terpakai kurang dari separuhnya, didukung sumberdaya petani yang sarat pengalaman dan terorganisir dengan baik, serta jalinan kemitraan yng telh berjalan belasan tahun dengan puluhan perusahaan rokok, menjadi modal terbesar untuk memastikan Lombok tetap menjadi penghasil tembakau Virginia terbesar dan berkulitas nomor wahid.

0 Response to "Sekilias Tentang Tembakau Lombok"
Posting Komentar