Sejarah SRI
Budidaya padi SRI tidak sengaja
ditemukan ole FR.Henri de Laulani (Biaraan Yesuit asal Prancis) di Madasgascar,
pada tahun 1984. Lalu dikembangkan oleh Norman Uphoff (Dr. Cornell
International Institue for FAD) di 36 negara. SRI dipernalkan di Indonesia pada tahun 1997 di Ciamis Jawa Barat oleh Henk
Vanden Berg (Peneliti FAO – IPM).
Apa Itu SRI
SRI merupakan teknik budidaya
padi yang dikelola secara intensif sehingga dapat menghemat penggunaan benih,
air waktu, serta menghasilkan produksi padi 2 sampai 3 kali lipat dibandingkan
secara konvensional.
Mengapa menerapkan SRI
Selaras dengan Alam
Menggunakan pupuk orngaik, mikro-organisme Lokal (MOL), Penggunaan pupuk kimia seminimal mungkin, dan penggunaan pestisida secara bijaksana
Hemat Sumber Daya
Hemat Air,
Benih, dan Juga Hemat Waktu
·
Produktivitas TInggi
Produksi sepadan
dengan potensi benih dan lingkungan serta terbukti dapat meningkatkan hasil lebih
2 sampai 3 kali lipat dibandingkan caran konvensional.
Tehnik Budidaya SRI
A. Persiapan
Lahan
1.
Mengelola tanah
-
Membersihkan dan merapikan pematang agar tidak
terjadi kebocoran
-
Membajak untuk membalik dan membuat struktur
tanah lebih remah
-
Mengaru untuk prorse pelumpuran dan pertain tanah.
-
Meratakan permukaan tanah agar tanaman tumbuh
seragam
Tujuan pengelolaan
tahan untuk menciptakan keseimbangan antara pori besar yang akan diisi udara
dan pori kecil yang akan diisi air. Keseimbangan porositas tanah ini
berpengaruh pada struktur dan aerasi tanah serta kapasitas tanah dalam
menyimpan air.
2.
Membuat Saluran
Saluran pematusan atau parit keliling di bawah
pematang dan parit melintang di setiap jarak enam meter akan memperlancar
jalannya air di lahan. Selain mempermudah keluar masuknya air, saluran ini
sekaligus sebagai penampung air dan menjaga kelembaban tanah pada saat lahan
dikeringkan.
3.
Menebar Pupuk organic
Pupuk organic yang sudah matang akan membentuk kondisi
tanah menjadi aktif dan produktif kerena aktivitas mahluk hidup di dalam tanah
akan terus berkembang. Proses biologi ini menghasilkan manan yang tersedia
untuk tanaman secara seimbang sehingga tanaman menjadi lebih sehat.
Pupuk organic juga berdampak pada sifat fisik tanah,
seperti kapasitas menahan air mengikat lebih dari 6 kali lipat, dan tanah
menjadi gembur sehingga akar tanaman padi dapat tumbuh menyebar ke segalah
arah. Hungan akar dengan mikro organism tanah semakin aktif untuk saling
mendukung dalam menyediakan makanan secara berkelanjutan.
4.
Merendam Lahan
Lahan direndam selama satu minggu
untuk mematikan biji atau tunas gulma,
jika lahan tidak direndam gulma akan tumbuh cepat dan akan merepotkan saat
penyiangan. Sehari sebelum tana, air dikeluarkan sampai lahan tidak ada air. Perendaman
lahan jugakan ditujukan untuk mengaktifkan pupuk organic di dalam tanah dan
mendorong penetasan telur cacing yang berguna sebagai decomposer alami.
5.
Membuat Jejak Tanam
Caplak atau alat unutk membuat jejak/pola jarak tanam dibuat dari tali atau bamboo dengan kontruksi garpu atau roda. Alat ini akan mempermudah saat tanam dengan jarak tanam yang telahh ditentukan, seperti 30 x 30 cm, pada saat melakukan aktivitas ini, kondisi lahan macak-macak (Tidak ada air di atas permukaan tanah), agar jejak tanam tidak hilang
0 Response to "Tehnik Budidaya Padi SRI (Jilid 1) "
Posting Komentar